Kamis, 27 Oktober 2011

Kalung Hati

Waktu kecil dulu, aku sempat punya romantic dream kalo soul mate ku nanti adalah cowok yang memberiku seuntai kalung hati. Yaahhh... Ada pengalaman di masa kecil yang membuatku punya dream seperti itu. Singkat kata, pacarku yang pertama tidak memberikan kalung hati kepadaku dan kita putus setelah jalan kurang lebih satu tahun.

Pacarku yang kedua, Ronal Octavianus (yang hari ini berulang tahun. Happy birthday, Yang), menghadiahkan kalung hati kepadaku saat ulang tahunke-17. Well, mantra kalung hati itu berlanjut karena kami sekarang telah menjadi suami-istri. Kalung itu selalu aku pakai, tidak pernah lepas dari leherku, kecuali saat harus naik bus umum atau kereta umum. Kebetulan, aksesoris yang paling aku suka itu kalung. Seksi aja rasanya melihat gadis dengan kilatan kalung di lehernya.

Pagi ini, semua berjalan normal. Yah... Tampak normal. Aku anter Oscar ke sekolah, pulang untuk masak dan kemudian menjemput Oscar ke sekolah. Aku berjalan pulan sambil bergandengan tangan dengan Oscar. Tibat-tiba ada sebuah motor yang berjalan merapat dari arah belakang. Aku baru terheran-heran kenapa motor ini berjalan begitu dekat, ketika tiba-tiba sepasang tangan menarik kalungku!!! Aku menjerit dan hanya bisa terpaku saja. Motor itu sudah berbelok dan penjambret kalungku itu sempat menoleh ke arahku. Tubuhku dingin dan seolah terpaku ke bumi. Saat merasakan kekosongan di leherku, aku menangis sejadi-jadinya. Kalung itu kalung kenanganku, kalung kesayanganku yang memiliki banyak nilai emosional yang tidak ternilai. Aku bahkan sempat berpikir untuk mewariskan kalung itu kepada Oscar atau anak perempuanku kelak. Air mataku mengalir tidak bisa henti, tapi aku juga tidak mungkin mengejar kedua penjambret itu. Yah...semuanya memang terjadi begitu cepat. Oscar bahkan tidak menyadari apa yang terjadi sampai melihat air mataku berlinang deras. Walau begitu, aku masih besyukur karena aku dan Oscar tidak sampai disakiti.

Farewell my kalung hati. Aku harap kamu baik-baik saja di mana pun kamu berada. Aku yakin kamu pasti dapat membuat bahagia siapa pun pemilikmu kelak. Hope we can reunite someday...



Salah satu foto kenangan dengan kalung hati-ku. Hiks...

2 komentar:

irena_tj mengatakan...

Oscar menghiburku dengan bilsng, "Ma, aku ada ide. Gimana kalau aku beli kalung lagi untuk mama. Jadi mama gak usah nangis lagi."

Oohh so sweet. Love you, Nak

Unknown mengatakan...

Gue inget banget cut. waktu SMP dulu, lo pernah bilang "vit, orang yang bakal jadi soulmate gue pasti yang kasih kalung hati." waktu itu gue pikir ahhhh hanya omongan biasa. terbukti sama si 2H (hahahah gue masih inget sebutan itu) ga ada kalung hati. tapi pas lo sweet 17, lo nunjukin kalung hati itu ke gue. dan ternyata emang bener! Ronal yang jadi soulmate lo....

waktu gue baca FB lo, gue kira bukan si kalung ini. ternyata.... sedih juga cut dengernya.. tapi yahh bersyukur yah cut kalian ga di apa2in.